Selasa, 21 Juni 2016

Laporan MSC Kelompok 1 imunisasi



GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN ALAK KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG TAHUN 2016
OLEH :
1.     Agnes E. Lele
2.     Bella Maubara
1307012214
1307011019
3.     Kenangan Lay
1407010126
4.     Magdalena Belly
1307011015
5.     Maria Y. Novani
1307011040
6.     Mega R.S. Boboy
1307011034
7.     Ni Luh Made Yuli I.K. Dewi
1307012241
8.     Pryskilla C. Aome
1307012100
9.     Renata A.S. Kabosu
1307011014
10.  Susana E. Say
1307011028
11.  Vebri Y. Teti
1307012153
12.  Wenzel P Fernandez
1207017162
13.  Yunita A.N. Baria
1307012197
                       

EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIKA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan perlindungan-Nya, kami dapat melaksanakan dan menyusun laporan survei cepat mengenai “Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Pemberian Imunisasi di Kelurahan Alak Tahun 2016”. Laporan ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas  perkuliahan Metode Survei Cepat.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan laporan survei cepat ini, yaitu:
1.      Bapak Yendris K. Syamruth, S.KM.,M.Kes, selaku dosen mata kuliah Metode Survei Cepat yang telah menjelaskan tentang sistematika penulisan pembuatan laporan Metode Survei Cepat.
2.      Seluruh masyarakat RT 01 – RT 21 Kelurahan Alak yang telah terbuka untuk menerima kami dan bersedia membagikan informasi kepada kami, sehingga kegiatan survei cepat ini dapat terlaksana dengan baik.
3.      Teman-teman kelompok I yang telah bekerja dan berjuang besama-sama untuk melaksanakan kegiatan survei cepat di RT 01–RT 21 Kelurahan Alak serta dalam pembuatan laporan survei cepat ini.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan laporan survei cepat ini jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini dan kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca lainnya.


                                                                                     Kupang,     Juni 2016
                                                                                               
                                                                                      Tim Penulis



ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN ALAK KECAMATAN ALAK TAHUN 2016.Kelompok 1, Yendris Krisno Syamruth
Imunisasi adalah suatu cara pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara lain: Dipteri, Pertusi, Tetanus, Hepatitis B, Campak, Polio, dan TBC. Hal tersebutlah yang menuntut bahwa cakupan suatu kelurahan UCI sudah mendapat imunnisasi dasar lengkap. Tujuan survei cepat ini ialah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap pemberian imunisasi di RT 01-RT21. Populasinya adalah ibu rumah tangga dari jumlah penduduk 782 orang, sedangkan sampelnya adalah sebagian ibu rumah tangga sebesar 210 orang. Teknik sampling dilakukan dengan menggunakan sampel klaster dua tahap menurut WHO. Hasil survei cepat ini menemukan bahwa Pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu sebesar 161 orang, sikap ibu terhadap terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu sebesar 200 orang, dan tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu sebesar 198 orang. Berdasarkan hasil perhitungan Rate of Homogenity variabel pengetahuan, sikap dan tindakan pemberian imunisasi di RT 01- RT 22 di Kelurahan Alak diperoleh seluruh variabel memiliki nilai RoH mendekati 0 (nol). Nilai tersebut berarti semakin variasi atau heterogen di dalam klaster dan semakin sama homogen di antar klaster.

Kata Kunci: Imunisasi, ibu rumah tangga, pengetahuan, sikap, tindakan, pemberian imunisasi, RoH.


           

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................  i
KATA PENGANTAR ........................................................................................  ii
ABSTRAK .........................................................................................................  iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................  vi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................  viii
DAFTAR DIAGRAM .........................................................................................  xi
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................  xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................  xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.     Latar Belakang .........................................................................................  1
1.2.     Rumusan Masalah ...................................................................................  2
1.3.     Tujuan Penelitian....................................................................................... 2
1.4.     Manfaat Penelitian ....................................................................................  3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.     Definisi Imunisasi ......................................................................................  4
2.2.     Tujuan Imunisasi .......................................................................................  5
2.3.     Manfaat Imunisasi ....................................................................................  5
2.4.     Jenis-jenis Imunisasi .................................................................................  6
2.5.     Jenis Imunisasi Dasar ..............................................................................  6
2.6.     Vaksin Kombinasi .....................................................................................  9
2.7.     Pedoman Pemberian Imunisasi..................................................................9
2.8.     Tempat Pemberian Imunisasi...................................................................11
2.9.     Pengetahuan............................................................................................11
2.10.  Sikap.........................................................................................................12
2.11.  Tindakan....................................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.     Jenis dan Rancangan Survey....................................................................15
3.2.     Lokasi dan Waktu .....................................................................................  15
3.3.     Populasi dan Sampel ................................................................................  15
3.4.     Sumber Data............................................................................................. 16
3.5.     Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data............................................... 16
3.6.     Definisi Operasional.................................................................................. 16
3.7.     Kerangka Konsep...................................................................................... 17
3.8.     Teknik Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data..................................... 17
BAB IV HASIL DAN BAHASAN
4.1.     Analisis Situasi Umum RT 01 – RT 21 Kelurahan Alak ...........................  19
4.2.     Analisis Situasi Khusus RT 01 – RT 21 Kelurahan Alak ...........................25
1.      Data Umum Responden ...................................................................  25
2.      Analisis Rate of Homogeneity (RoH) ................................................  28
3.      Bahasan .............................................................................................  32
BAB V PENUTUP
5.1.     Simpulan ...................................................................................................  33
5.2.     Saran ........................................................................................................  34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
















DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel
Halaman
2.1
Jadwal Pemberian Imunisasi Pada Bayi Dengan Menggunakan Vaksin DPT dan HB dalam Bentuk Terpisah, Menurut Frekwensi dan Selang Waktu dan Umur Pemberian
10
2.2
Jadwal Pemberian Imunisasi Pada Bayi Dengan menggunakan Vaksin DPT/HB Kombo
11
3.1
Definisi Operasional
16
4.1
Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Alak Tahun 2014
20
4.2
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan/Mata Pencaharian di Kelurahan Alak Tahun 2014
21
4.3
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kelurahan Alak Tahun 2014
23
4.4
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Sarana Kesehatan Di Kelurahan Alak Tahun 2014
24
4.5
Output Csurvey
25
4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu di RT 01- RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
26
4.7
Distribusi Pengetahuan Tentang pemberian Imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016.
29
4.8
Distribusi Sikap tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016
30
4.9
Distribusi Tindakan tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016
31
     5.1
Plan Of Action
34




DAFTAR DIAGRAM
Nomor
Judul Diagram
Halaman
4.1
Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di RT 01-RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
27
4.2
Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu di RT 01-RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
28


































DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Gambar
Halaman
3.1.
Kerangka Konsep............................................................
17






















DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul Lampiran
Lampiran 1.
Kuesioner Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi di Kelurahan Alak Tahun 2016
Lampiran 2.
Kalkulasi Sampel Csurvey
Lampiran 3.
Foto Kegiatan Survei Cepat
Lampiran 4.
Mapping Lokasi dan Sebaran Responden Survei Cepat
Lampiran 5.
Hasil Olahan data Epi Info
Lampiran 6.
Surat Ijin Pengambilan Data















BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar belakang
Anak sering disebut sebagai generasi penerus bangsa. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik maupun mental. Imunisasi merupakan langkah awal agar seorang anak dapat terhindar dari berbagai penyakit. Terdapat beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Radang Selaput Otak, Radang Paru-Paru, Pertusis, dan Polio (Kemenkes RI, 2012).
Indonesia memiliki cakupan imunisasi pada tahu 2012 sebesar 99,3%. Capaian tersebut telah memenuhi target 90% yang menjadi komitmenIndonesia pada lingkup regional. Cakupan  pada tahun 2012 juga menunjukan peningkatan disbanding tahun 2011 sebesar 93,6%. Pada tingkat provinsi, terdapat 21 provinsi yang telah berhasil mencapai target 90%.
Berdasarkan Provil Kesehatan NTT  tahun 2012, presentase cakupan Desa/Kelurahan UCI menurut Kabupaten/Kota sebesar 63,3% sedangkan pada tahun 2011 sebesar 64,3%. Target Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT  cakupan UCI pada tahun 2012 adalah sebesar 93%, sedangkan cakupan UCI pada tahun 2012  hanya sebesar 63,3%, sangat dibawah target.
Sesuai uraian data tersebut, maka dapat terlihat bahwa cakupan imunisasi di Kota Kupang masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa daerah di Kota Kupang salah satunya adalah Kecamatan Alak, Kelurahan Alak. Masalah imunisasi yang masih rendah di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak ini disebabkan oleh beberapa faktor yakni, pengetahuan ibu tentang imunisasi yang masih rendah, sikap ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak masih kurang, dan  tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi yang harus diterima anak juga masih rendah.
Jadwal pemberian imunisasi yang dikeluarkan oleh menteri kesehatan RI, mengharuskan orangtua memberikan 5 imunisasi dasar lengkap yaitu Hepatitis B, polio, DPT, BCG, dan Campak (Rini Sukartini, 2011), dimana Imunisasi merupakan bagian yang penting dalam tahap kehidupan seorang anak karena berfungsi sebagai pencegahan primer terhadap penyakit infeksi. Dalam imunisasi aktif atau vaksinasi, sistem imunitas tubuh dirangsang untuk mengenali dan memproduksi antibodi terhadap suatu bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu sehingga tubuh memiliki pertahanan yang lebih baik jika sewaktu-waktu terinfeksi. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua dan petugas kesehatan untuk memastikan seorang anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwalnya.
1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini ialah “Bagaimana pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak Tahun 2016 ?”.

1.3   Tujuan Penulisan
1.3.1      Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak Tahun 2016.
1.3.2      Tujuan Khusus
1.3.2.1    Untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak
1.3.2.2    Untuk mengetahui sikap ibu terhadap terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak.
1.3.2.3    Untuk mengetahui tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak



1.4   Manfaat Penelitian
1.4.1  Bagi pemerintah setempat
dalam hal ini ialah, Kelurahan Alak yang mendapatkan informasi terbaru mengenai kondisi imunisasi pada warganya. sehingga bahan tambahan untuk mengetahui perkembangan masyarakatnya dari segi kesehatan juga yakni melalui indicator kelengkapan imunisasi.
1.4.2  Bagi Puskesmas Alak
Mendapatkan informasi terbaru mengenai kondisi imunisasi pada warga khususnya Kelurahan Alak. Sehingga menjadi bahan pertimbangan lanjutan dalam penyusunan program untuk warga serta meningkatkan antusiasme warga untuk rutin imunisasi secara lengkap.
1.4.3  Bagi Masyarakat
Mendapat informasi tambahan tentang keharusan dan kelengkapan imunisasi bayi, serta evaluasi bagi masyarakat yang bayinya belum mendapat imunisasi secara lengkap.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tidak akan menderita penyakit tersebut karena sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh maka akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpan sebagai suatu pengalaman.(Mulyani, 2013).
Imunisasi merupakan pencegahan yang telah berhasil menurunkan mordibitas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi pada bayi dan anak (Anik, 2010). Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, Sehingga untuk terhindar dari penyakit lain, diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut maka ia tidak menjadi sakit. (Hadinegoro, 2011).
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak, polio dan tuberculosis (Notoatmodjo, 2003).
Imunisasi dapat dilakukan pada anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak - anak karena sistem imun yang belum sempurna, sedangkan pada usia 60 tahun terjadi penuaan sistem imun nonspesifik seperti perubahan fungsi sel sistem imun, dengan demikian usia lanjut lebih rentan terhadap infeksi penyakit auto imun dan keganasan. (Mulyani, 2013).





2.2 Tujuan Imunisasi
Menurut Maryuani, (2010) tujuan pemberian imunisasi antara lain :
a)    Tujuan/manfaat imunisasi adalah sebagai mencegah terjadinya penyakit  tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu di dunia.
b)    Tujuan dan kegunaan imunisasi adalah untuk melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak.
c)    Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbilitas dan mortilitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
d)    Tujuan diberikan imunisasi adalah mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan diberikan imunisasi yaitu untuk mencegah penyakit dan kematian bayi dan anak–anak yang disebabkan oleh wabah yang sering muncul.
Program imunisasi yang dilakukan adalah untuk memberikan kekebalan kepada bayi sehingga bisa mencegah penyaikt dan kematian serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering terjangkit. Secara umum tujuan imunisasi menurut (Mulyani, 2013) antara lain :
a)    Imunisasi dapat menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) pada bayi dan balita.
b)    Imunisasi sangat efektif untuk mencegah penyakit menular
c)    Melalui imunisasi tubuh tidak akan mudah terserang penyakit menular
2.3  Manfaat Imunisasi
Menurut Mulyani, (2013) manfaat imunisasi adalah :
a)    Bagi keluarga : dapat menghilangkan kecemasan dan memperkuat psikologi pengobatan bila anak jatuh sakit, mendukung pembentukan keluarga bila orang tua yakin bahwa anaknya akan menghadapi dan menjalani anak anaknya di masa kanak-kanak dengan tenang.
b)    Bagi anak : dapat mencegah penderitaan atau kesakitan yang ditimbulkan oleh penyakit yang kemungkinan akan menyebabkan kecacatan atau kematian.
c)    Bagi keluarga dapat memperbaiki tingkat kesehatan dan mampu menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan nasional.

2.4  Jenis-jenis Imunisasi
Berdasarkan proses dan mekanisme pertahanan tubuh imunisasi dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif (Aziz, 2008).
a)    Imunisasi aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkan cell memory, sehingga apabila benar–benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespon.
b)    Imunisasi pasif
Imunisasi pasif adalah pemberian zat (imunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma  manusia atau binatang yang digunakan untuk mngatasi mikroba yang di duga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.

2.5  Jenis imunisasi dasar
1.    BCG (Bacille Calmette-Guerin), Perlindungan penyakit : TBC / tuberkulosis. Vaksin BCG tidak dapat mencegah infeksi tuberkulosis, namun dapat mencegah komplikasinya atau tuberkulosis berat.
a.    Kandungan : Mycobacterium bovis yang dilemahkan,
b.    Waktu pemberian : Umur : usia < 2 bulan, apabila BCG diberikan di atas usia 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Vaksin BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.
c.    Kontraindikasi : Reaksi uji tuberkulin > 5 mm.Menderita inveksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau dengan resiko tinggi infeksi HIV Menderita gizi buruk Menderita demam tinggi.
d.    Efek samping Kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah, atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak timbul tidak perlu diragukan bahwa  imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan imunisasi tidak perlu diulang. Jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan.
2.    POLIO
a.    Perlindungan Penyakit : Poliomielitis/Polio (lumpuh layuh).
b.    Waktu Pemberian : Vaksin polio oral diberikan pada bayi baru lahir sebagai Dosis awal, kemudian diteruskan dengan imunisasi dasar mulai umur 2-3 bulan yang diberikan tiga dosis terpisah berturut-turut dengan interval waktu 6-8 minggu.
c.    Kontraindikasi Demam (>38.5 0C) Muntah atau diare Keganasan, HIV (Human Immunodeficiency Virus) Efek samping Diperkirakan terdapat 1 kasus poliomyelitis paralitik yang berkaitan dengan vaksin terjadi setiap 2,5 juta dosis OPV (Oral Polio Vaksin) yang diberikan.
Resiko terjadi paling sering pada pemberian pertama dibandingkan dengan dosis-dosis berikutnya. Setelah vaksinasi sebagian kecil resipien dapat mengalami gejala pusing, diare ringan, dan nyeri otot.
3.    Campak
a.   Penyakit campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada anak-anak, ditandai dengan panas, batuk, pilek, konjungtivitis, dan ditemukan spesifik enantem (Koplik’s spot) diikuti dengan erupsi mukopapular yang menyeluruh.
b.    Penyebab : campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk dalam family Paramyxovirus. Virus ini sensitif terhadap panas, dan sangat mudah rusak pada suhu 370c.
c.    Waktu pemberian : pemberian diberikan pada umur 9 bulan, secara subkutan, walaupun demikian dapat diberikan secara intramuskular.
d.    Efek samping
Efek samping pemberian imunisasi campak berupa demam > 39,5oC
yang terjadi pada 5-15% kasus dijumpai pada hari ke 5-6 setelah
imunisasi dan berlangsung selama 2 hari. Ruam dapat dijumpai pada
5% resipien, timbul pada hari ke 7-10 berlangsung selama 2-4 hari.
e.    Reaksi yang berat dapat ditemukan gangguan fungsi sistem saraf
pusat seperti ensefalitis dan ensefalopati timbul pada 30 hari setelah
imunisasi.
4. Hepatitis B
a.   Perlindungan Penyakit : Hepatitis B
b.   Waktu dan dosis pemberian : Minimal diberikan sebanyak 3 kali  Imunisasi pertama diberikan segera setelah lahir Interval antara dosis pertama dan kedua minimal 1 bulan.Dosis ketiga merupakan penentu respons antibodi karena merupakan dosis booster (3-6 bulan).
c.   Efek samping Kejadian pasca imunisasi pada hepatitis B jarang terjadi, segera setelah imunisasi dapat timbul demam yang tidak tinggi, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan, pembengkakan, nyeri, rasa mual, dan nyeri sendi. Orang tua/pengasuh dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau air buah), jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan, boleh mandi atau cukup disekdar dengan air hangat. Jika reaksi tersebut menjadi berat dan menetap, atau jika orang tua merasa khawatir, bawalah bayi / anak ke dokter.
5.   DPT (Diptheri,Pertusis,Tetanus)
a.   Perlindungan penyakit : diptheri, pertusi dan tetanus.
b.   Waktu dan dosis pemberian: Pemberian vaksin DPT dilakukan tiga kali mulai bayi umur 2 bulan sampai 11 bulan dengan interval 4 minggu. Imunisasi ini diberikan 3 kali karena pemberian pertama antibodi dalam tubuh masih sangat rendah, pemberian kedua mulai meningkat dan pemberian ketiga diperoleh cukupan antibodi.
c.   Efek samping: pemberian imunisasi DPT memberikan efek samping ringan dan berat, efek ringan seperti terjadi pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan dan demam, sedangkan efek berat bayi menangis hebat kerana kesakitan selama kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok.

2.6 Vaksin Kombinasi (Kombo)
Vaksin Kombinasi adalah gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. Misalnya vaksin kombinasi DPT/ Hb adalah gabungan antigen-antigen D-P-T dengan antigen Hb untuk mencegah penyakit difteria, pertusis, tetanus, dan Hb (Depkes RI,2008).
Alasan utama pembuatan vaksin kombinasi adalah :
a. Kemasan vaksin kombinasi lebih praktis dibandingkan dengan vaksin monovalen, sehingga mempermudah pemberian maka dapat lebih meningkatkan cakupan imunisasi
b. Mengurangi frekwensi kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga mengurangi biaya pengobatan
c. Mengurangi biaya pengadaan vaksin
d. Memudahkan penambahan vaksin baru ke dalam program imunisasi yang telah ada
e. Untuk mengejar imunisasi yang terlambat
f. Biaya lebih murah

2.7 Pedoman Pemberian Imunisasi
Umur yang tepat untuk mendapatkan imunisasi adalah sebelum bayi mendapat infeksi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, berilah imunisasi sedini mungkin segera setelah bayi lahir dan usahakan melengkapi imunisasi sebelum bayi berumur 1 tahun. Khusus untuk campak, dimulai segera setelah anak berumur 9 bulan. Pada umur kurang dari 9 bulan, kemungkinan besar pembentukan zat kekebalan tubuh anak dihambat karena masih adanya zat kekebalan yang berasal dari darah ibu (Satgas IDAI, 2008).
Urutan pemberian jenis imunisasi, berapa kali harus diberikan serta jumlah dosis yang dipakai juga sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi. Untuk jenis imunisasi yang harus diberikan lebih dari sekali juga harus diperhatikan rentang waktu antara satu pemberian dengan pemberian berikutnya.
Untuk lebih jelasnya sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Imunisasi Pada Bayi Dengan Menggunakan Vaksin DPT dan HB dalam Bentuk Terpisah, Menurut Frekwensi dan Selang Waktu dan Umur Pemberian
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia Tahun 2008.
Dari tabel diatas, bahwa pemberian imunisasi pada bayi usia 0-11 bulan diberikan dengan selang waktu pemberian 4 minggu dengan variasi pemberian vaksin yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan tentunya sesuai dengan tingkat usia bayi yang akan diberikan imunisasi.








Tabel 2.2 Jadwal Pemberian Imunisasi Pada Bayi Dengan menggunakan Vaksin DPT/HB Kombo
Keterangan :
* : Atau tempat pelayanan lain
# : Atau posyandu

2.8 Tempat Pelayanan Imunisasi
Untuk mengoptimalkan pelayanan imunisasi, dan mencapai keberhasilan program imunisasi telah tersedia tempat yang digunakan sebagai tempat pemberian imunisasi. Imunisasi dapat dilakuakan di posyandu, puskesmas, rumah sakit, praktek dokter, polindes, dan tempat lain yang sudah disediakan. dibawah ini tempat pelayanan kesehatan yang dapat melayani imunisasi (Mulyani, 2013) :
1) Praktek dokter/tim kesehatan atau rumah sakit swasta
2) Pos pelayanan terpadu
3) Rumahsakit bersalin, BKIA, atau rumah sakit pemerintah, dan Puskesmas.

2.9 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).
Disamping itu, pengetahuan ibu dapat diperoleh dari pendidikan atau pengamatan serta informasi yang didapat seseorang. Pengetahuan dapat menambah ilmu dari seseorang serta merupakan proses dasar dari kehidupan manusia. Melalui pengetahuan, manusia dapat melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas yang dilakukan para ibu seperti halnya dalam pelaksanaan imunisasi bayi, tidak lain adalah hasil yang diperoleh dari pendidikan dan pengetahuan, sehingga dapat memberikan dorongan dan motivasi untuk menggunakan sarana pelayanan kesehatan (Slamet, 1999).
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, maka peran seorang ibu dalam hal imunisasi sangatlah penting. Karenanya, suatu pemahaman tentang program imunisasi sangat diperlukan. Pemahaman ibu atau pengetahuan ibu terhadap imunisasi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu (Ali, Muhammad, 2002).
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan orang lain, kemana harus mencari pengobatan bilamana sakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).
Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingka pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit
b. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat
c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan (Notoatmodjo, 2003).

2.4.2 Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya bisa di tafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-hari. (Notoatmodjo, 2007)
2. Komponen Pokok Sikap
Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok yaitu : Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek, kecenderungan untuk bertindak. Komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosional memegang peranan penting.
3. Tingkatan Sikap
Menurut Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa seperti halnya dengan pengatahuan, sikap ini juga memiliki beberapa tingkatan yaitu:
a. Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memper-hatikan stimulus yang diberikan (objek).
b. Merespon (responding) yang berarti memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
c. Menghargai (valuing) yang berarti mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
d. Bertanggung Jawab (responsible) yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Adapun indikator untuk mengetahui tingkat sikap terhadap kesehatan, antara lain dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Sikap terhadap sakit dan penyakit adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang terhadap gejala atau tanda-tanda penyakit, penyebab penyakit, cara penularan penyakit, cara pencegahan penyakit.
b. Sikap tentang cara pemeliharaan dan cara hidup sehat adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan cara-cara (berperilaku) hidup sehat. Dengan perkataan lain pendapat atau penilaian terhadap makanan, minuman, olahraga, relaksasi (istirahat) atau istirahat cukup.
c. Sikap terhadap kesehatan lingkungan adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
2.4.3 Tindakan (Practice)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbedaan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Tingkat-tingkat tindakan antara lai :
1.         Persepsi (Perception).
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil merupakan praktik tingkat pertama.
2.         Respon Terpimpin (Guided Respons)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah indikator praktik tingkat dua.
3.         Mekanisme (Mecanism)
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
4.         Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya, tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Survey
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan teknik Survey Cepat atau Rapid Survey Method yaitu survey yang dilakukan dengan penerapan rancangan sampel klaster dua tahap, dengan pemilihan klaster pada tahap pertama secara Probability Proportionate to Size (PPS) dan pemilihan sampel pada tahap kedua, yaitu pemilihan sampel rumah tangga, yang dilakukan dengan cara random sederhana (Simple Random Sampling) atau dengan menerapkan Sistem Rumah Terdekat. Teknik survey ini cocok digunakan untuk mengevaluasi program kesehatan di masyarakat (Syamruth, 2010).

3.2 Lokasi dan Waktu
Penelitian survey cepat ini dilaksanakan di Kelurahan Alak Kecamatan Alak Kota Kupang yang terdiri dari 22 RT. Waktu pelaksanaan survey dimulai dari tanggal 21 Mei 2016 sampai 11 Juni 2016 yaitu sejak memasukkan surat di kelurahan Alak, kelompok melakukan survey di lapangan sampai pada penyusunan laporan.

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Sustrisno Hadi (2004) dalam Sumantri Arif adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dari sampel yang akan diambil dalam suatu penelitian. Adapun populasi dari survey ini adalah seluruh ibu yang berada di kelurahan Alak Kecamatan Alak Tahun 2016.

3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2007). Sampel yang digunakan dalam survey ini adalah ibu yang memiliki anak  yang berada di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Kecamatan Alak Kota Kupang. Teknik sampling yang digunakan adalah Sampel klaster dua tahap menurut WHO.
3.4 Sumber data
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekuder. Adapun data primer yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden pada saat pengambilan data dilapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari Kelurahan Alak.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan  untuk data primer adalah dengan menggunakan metode wawancara, yaitu pengambilan data dengan melalukan tanya jawab dengan responden untuk mendapatkan informasi mengenai Imunisasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.

3.6 Defenisi Operasional
No
Variabel
Definisi Operasional
Kriteria Objektif
Alat ukur
skala
1.
Pengetahuan
Informasi dan pemahaman yang diketahui masyarakat tentang Imunisasi.
a.   Ya, jika responden bisa menjawab benar lebih dari 6 pertanyaan.
b.   Tidak, jika responden menjawab kurang dari 6 pertanyaan.
Kuesioner
Nominal
2.
Sikap
Pernyataan diri terhadap pengetahuan mengenai Imunisasi
a. Positif, jika nilai jumlah skor ≥ nilai median (15,5)
b. Negatif, jika nilai jumlah skor ≤ nilai median (15,5)
Kuesioner
Nominal
3.
Tindakan
Perbuatan yang dilakukan terhadap informasi mengenai imunisasi
a.  Baik, jika nilai > 2
b. Tidak Baik, jika nilai ≤ 2
Kuesioner
Nominal




3.7 Kerangka Konsep

Faktor Predisposisi:
a.    Pengetahuan
b.    Sikap
c.    Tindakan
Faktor Pemungkin:
a.    Biaya
b.    Ketersediaan UPK
Faktor Penguat:
Dukungan Keluarga
Pemberian Imunisasi
 























Keterangan:
                        : Variabel yang diteliti
      : Variabel yang tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep



3.8 Teknik Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer. Program aplikasi komputer yang digunakan ialah Csurvey Versi 2.0 dan Epi info Versi 7. Kerangka sampel berupa data jumlah masyarakat digunakan dalam penentuan sampel melalui program Csurvey untuk mendapatkan jumlah klaster per-RT. Font kuisoner elektronik yang dibuat oleh program itu, kemudian dientri dan dilanjutkan pada tahap analisis sebatas analisis

univariat, yakni melihat distribusi frekuensi variabel yang ingin diketahui sesuai tujuan.   
Data yang telah dianalisis selanjutnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik atau diagram. Sedangkan untuk menghitung derajat kesamaan sampel dalam klaster yang dibandingkan dengan derajat kesamaan antar klaster melalui nilai Rate of Homogeneity (RoH).
Nilai RoH diperoleh melalui rumus:
                                                   RoH     =  
Keterangan:
deff = efek desain
m = rata-rata jumlah responden untuk tiap klaster

Nilai RoH berkisar antar 0 dan 1. Semakin mendekati satu berarti masalah atau hasil semakin Homogen di dalam klaster dan semakin bervariasi antar klaster. Sedangkan semakin mendekati angka Nol berarti masalah/hasil tersebut homogen di antar klaster (Syamruth, 2016).
Data-data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk statistik sederhana yaitu menggunakan tabel distribusi frekuensi dan selanjutnya dijelaskan dalam bentuk narasi. Data tersebut disajikan dengan menggunakan Aplikasi Power Point.

BAB IV
HASIL DAN BAHASAN

4.1  Analisis Situasi Umum Kelurahan Alak
4.1.1 Keadaan Geografis
a.   Luas wilayah Kelurahan Alak  memiliki  luas   9,31  Km2 
b.   Batas-batas wilayah Kelurahan Alak sebagai berikut :
·      Timur               :  Kelurahan  Namosain   dan   Kelurahan  Penkase - Oeleta
·      Barat                : Desa  Nitneo   Kabupaten  Kupang
·      Utara               : Laut  Kupang
·      Selatan            : Kelurahan  Manulai   II   dan   Desa  Nitneo  Kabupaten Kupang

4.1.2      Keadaan Demografi
Data demografi Kelurahan Alak bulan Desember 2014 tercatat Rukun Warga ada 6 (enam). Rukun Warga (RW) yang terdiri dari :
1.      Rukun Tetangga (RT) sebanyak 22 (dua puluh dua) .
2.      Jumlah penduduk sebanyak 5.642 Jiwa yang terdiri dari :
a.         Laki-laki                  : 2.753 jiwa
b.        Perempuan : 2.889 jiwa.
3.      Jumlah Kepala Keluarga (keluarga) sebanyak 1.220 Kepala Keluarga.

Jumlah penduduk secara keseluruhan sampai bulan Desember 2014 adalah 642  jiwa dengan jumlah keluarga sebanyak 1.220  kepala keluarga yang dibagi menjadi beberapa kategori yaitu berdasarkan kelompok umur, pekerjaan/mata pencaharian, tingkat pendidikan,dan  golongan agama.
Berikut disajikan sebaran penduduk Kelurahan Alak menurut aspek demografi :
Distribusi  penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kelurahan Alak  tahun 2014 yang disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.1.

Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Alak Tahun 2014

Kelompok Umur
Jenis Kelamin

Jumlah

%
Laki-Laki
Perempuan

0    -    5

415

401

816
14,38

6    -    10

202

211

413
7,28

11    -    15

206

212

418
7,37

16    -    20

290

247

537
9,47

21    -    25

242

308

550
9,69

26    -    30

242

265

507
8,93

31    -    35

221

271

492
8,66

36    -    40

203

244

447
7,88

41    -    45

191

207

398
7,01

46    -    50

132

136

268
4,72

51    -    55

113

108

221
3,89

56    -    60

149

185

334
5,88

60  ke  atas

165

110

275
4,84

Total

2.771

2.905

5.676
100,00
Sumber : Laporan PBL I Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kelurahan Alak sebanyak 5.676 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.771 jiwa dan perempuan sebanyak 2.905 jiwa. Distribusi  penduduk terbesar berada pada kelompok umur 0-5 tahun dengan jumlah penduduknya sebanyak 816 dengan persentase 14,38%  yang terdiri dari laki-laki 415 jiwa dan perempuan sebanyak 401  jiwa. Sedangkan Distribusi  penduduk terkecil berada pada kelompok umur  51-55 tahun dengan jumlah penduduk sebanyak 221 dengan persentase 3,89% yang terdiri dari laki-laki 113 jiwa dan perempuan 108 jiwa.

Distribusi  penduduk menurut Jenis Pekerjaan di Kelurahan Alak tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2.

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan/Mata Pencaharian di Kelurahan Alak Tahun 2014
Mata Pencaharian
Jenis Kelamin
Jumlah
%
Laki-Laki
Perempuan

PNS

180

105

285
5,02

TNI

39

-

39
0,69

POLRI

54

7

61
1,07

PNS  TNI  /  POLRI

30

27

57
1,00

Guru

60

27

87
1,53

Dosen

1

1

2
0,04

Dokter

1

-

1
0,02

Bidan  /  Mantri

10

12

22
0,39

Petani

115

20

135
2,38

Nelayan

98

-

98
1,73

Sopir

145

-

145
2,55

Pedagang

119

86

205
3,61

Pensiunan  PNS

89

78

167
2,94

Purnawirawan  TNI / POLRI

40

11

51
0,90

Lain  -  Lain

1.790

2.531

4.321
76,13

TOTAL

2.771

2.905

5.676
100,00
Sumber : Laporan PBL I Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Kelurahan Alak memiliki pekerjaan lain-lain yaitu sebanyak 4.321 jiwa dengan persentase sebesar 76,13%, sedangkan yang paling sedikit adalah dokter yaitu sebanyak 1 jiwa dengan persentase sebanyak 0,02%.
  








Distribusi  penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Alak tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3.
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kelurahan Alak Tahun 2014
Tingkat Pendidikan
Jenis Kelamin
Jumlah
%
Laki-Laki
Perempuan

Belum  Sekolah

287

283

570
10,04

PAUD  /  TK

120

130

250
4,40

SD  /  MI

687

728

1.415
24,93

SMP  /  MTS

572

701

1.273
22,43

SMA  /  MA

539

593

1.132
19,94

D  3

135

201

336
5,92

S   1

179

142

321
5,66

S  2

3

2

5
0,09

S  3

-

-

-


Buta Huruf

249

125

374
6,59

TOTAL

2.771

2.905

5.676
100
  Sumber : Laporan PBL I Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Alak adalah  SD (Sekolah Dasar) yaitu sebanyak 1.415 jiwa dengan persentase sebesar 24,93%, sedangkan yang paling sedikit adalah S-2 (Strata 2) yaitu sebanyak 5 jiwa dengan persentase 0,09%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Bulanan Kelurahan Alak terdapat sarana pelayanan kesehatan yang dapat dilihat pada Tabel 3.6 yang disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.4
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Sarana Kesehatan Di Kelurahan Alak Tahun 2014
Jenis Sarana Kesehatan
Jumlah
%
Rumah  Sakit
0
0
Balai  Pengobatan
0
0
Puskesmas
0
0
Puskesmas  Pembantu
1
25
Cabang  Puskesmas  Pembantu
1
25
Praktek  Dokter
2
50
Praktek  Bidan
0
0
Rumah  Bersalin
0
0
Apotik
0
0
Laboratorium  /  Klinik
0
0
TOTAL
4
100
Sumber : Laporan PBL I Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jenis sarana kesehatan yang paling banyak adalah praktek dokter  sebanyak 2 dengan persentase sebesar 50 %.

4.2    Analisis Situasis Khusus RT 01- RT 21 Kelurahan Alak
4.2.1 Data Umum Responden
         Total responden yang diperoleh ialah sebanyak 210 responden. Jumlah ini sesuai dengan jumlah minimal untuk survei cepat yakni sebanyak 210 responden. Data umum tentang responden meliputi pekerjaan ibu, tingkat pendidikan terakhir ibu,
Tabel 4.5 Output Csurvey
No.
Kelurahan Alak
Besar Populasi
No. Klaster
1.
RT 1
33
2
2.
RT 2
39
2
3.
RT 3
55
1
4.
RT 4
42
1
5.
RT 6
46
2
6.
RT 7
60
2
7.
RT 8
22
2
8.
RT 11
27
1
9.
RT 13
75
1
10.
RT 14
24
4
11.
RT 16
36
1
12.
RT 17
35
2
13.
RT 18
54
4
14.
RT 19
54
1
15.
RT 20
102
3
16.
RT 21
78
1
Total
782
30
Sumber: Data Primer




a.    Distribusi responden berdasarkan umur di RT 01- RT 22 Kelurahan Alak, dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu di RT 01- RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
Usia
Frekuensi
0-5
0
6-10
0
11-15
0
16-20
8
21-25
43
26-30
69
31-35
26
36-40
28
41-45
20
46-50
11
51-55
3
56-60
1
60 tahun ke atas
1
Total
210
Sumber: Survey Cepat
              
               Berdasarkan tabel 4.6, menunjukkan usia ibu paling banyak berkisar 26-30 tahun yaitu 69 orang. Sedangkan usia ibu yang paling sedikit berkisar 0-5 tahun, 6-10 tahun, dan 11-15 tahun dengan jumlah 0 (nol).







b.    Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan ibu di RT 01-RT 22 di Kelurahan Alak, dapat dilihat dalam diagram berikut ini:
Diagram 4.1 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di RT 01-RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
Sumber: Survey Cepat 2016

               Berdasarkan diagram 4.1, menunjukan bahwa sebagian besar ibu memiliki tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 114 orang, sedangkan jumlah terendah adalah ibu yang memiliki tingkat pendidikan D3 dengan jumlah 2 orang.









c.    Distribusi responden berdasarkan tingkat pekerjaan ibu di RT 01- RT 22 di Kelurahan Alak sebagai berikut:
Diagram 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu di RT 01-RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
Sumber: Survei Cepat 2016

               Berdasarkan diagram 4.2, menunjukkan sebagian besar ibu yang menjadi responden bekerja sebagai RT dengan jumlah 161 orang. Sedangkan yang paling sedikit adalah bidan dan lain-lain, yang masing-masing berjumlah 1 orang.

4.2.2   Analisis Rate of Homogeneity (RoH)
RoH diperoleh sesuai rumus yang ada. Namun, sebelumnya untuk m diperoleh dengan cara jumlah responden dibagi jumlah klaster.

Perhitungannya sebagai berikut:
Sehingga diperoleh rata-ratanya per klaster sebanyak 7 responden.
a.   Distribusi pengetahuan tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak dapat dilihat dalam tabel 4.7 sebagai berikut.
Tabel 4.7. Distribusi Pengetahuan Tentang pemberian Imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016.
Pengetahuan
Jumlah
Persentase (%)
Baik
141
67,143
Tidak Baik
69
32,857
Jumlah
210
100

Design Effect
1,275
Sumber: survey cepat Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.7, diperoleh nilai deff = 1,275 sehingga RoHnya:
= 0,0458
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk pengetahuan tentang pemberian imunisasi sebesar 0.0458, yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengetahuan tentang pemberian imunisasi semakin homogen di antar klaster atau tiap RT. Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mengetahui tentang pemberian imunisasi.




b.    Distribusi Sikap tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak dapat dilihat dalam tabel 4.8 sebagai berikut.
Tabel 4.8 Distribusi Sikap tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016
Sikap
Jumlah
Persentase (%)
Positif
200
95,238
Negatif
10
4,762
Jumlah
210
100

Design effect
0,209
Sumber: survey cepat Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.8, diperoleh nilai deff = 0,209  sehingga RoHnya:
= - 0.1318
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk Sikap tentang pemberian imunisasi sebesar -0.1318, yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT. Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mempunyai sikap yang baik terhadap pemberian imunisasi.





c.    Distribusi Tindakan tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9 Distribusi Tindakan tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016
Tindakan
Jumlah
Persentase (%)
Baik
198
94,286
Tidak
12
5,714
Jumlah
210
100

Design effect
0,557
Sumber: survey cepat Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.9, diperoleh nilai deff = 0,557 sehingga RoHnya:
= - 0,0738
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk tindakan pemberian imunisasi sebesar - 0,0738 yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT. Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mempunyai tindakan yang baik terhadap pemberian imunisasi.





4.2.3   Bahasan
Berdasarkan tabe-tabel frekuensi yang diperoleh dari responden dan dianalisis dengan Rate of Homogenity (RoH), maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk pengetahuan pemberian imunisasi sebesar 0.0458, yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebaran pengetahuan tentang pemberian imunisasi semakin homogen di antar klaster atau tiap RT. Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mengetahui tentang pemberian imunisasi. Yakni sebanyak 141 orang. Jumlah ini sesuai dengan sebaran tingkat pendidikan ibu yang sebagian besar berpendidikan SMA yaitu 114 orang. Dimana seseorang yang berpendidikan tinggi berarti mempunyai pengetahuan yang baik.
2.    Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk sikap pemberian imunisasi ialah sebesar -0.1318, yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT. Hal tersebut menunjukkan hampir semua klaster di tingkat RT penduduknya mempunyai sikap yang baik terhadap pemberian imunisasi. Yakni sebanyak 198 orang.
3.    Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk tindakan pemberian imunisasi ialah sebesar - 0,0738 yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT. Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mempunyai tindakan yang baik terhadap pemberian imunisasi. Yakni sebanyak 198 orang. Ini dikarenakan pekerjaan ibu sebagian besar bekerja sebagai IRT yaitu 161 orang sehingga, ia lebih banyak mempunyai banyak waktu untuk berpartisipasi dalam mengimunisasi anaknya.

BAB V
PENUTUP

5.1  Simpulan
·         Pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu sebesar 161 orang dan nilai RoH-nya sebesar 0.0458, yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengetahuan tentang pemberian imunisasi semakin homogen di antar klaster atau tiap RT.
·         Sikap ibu terhadap terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu sebesar 200 orang dan nilai RoH-nya sebesar sebesar -0.1318, yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT.
·         Tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu sebesar 198 orang dan nilainya RoH-nya sebesar - 0,0738 yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT.








5.2  Saran
Berdasarkan nilai RoH yang di dapat, Rata-rata ibu-ibu di kelurahan Alak mempunyai pengetahuan, sikap, dan tindakan pemberian imunisasi yang baik maka perlu lagi memberikan pemahaman yang sekiranya kedepannya semua ibu-ibu di kelurahan alak menjadi orang-orang yang memberi contoh kepada ibu-ibu di keurahan lain. maka saran yang kami buat dalam bentuk rekomendasi pembuatan kegiatan dalam POA (Plan Of Action).
Tabel 5.1 Plan Of Action
   Kegiatan
Tujuan
   Sasaran
   Waktu dan Tempat
Penanggung jawab
  Prosedur
Sumber daya
Indikator
Penyuluhan tentang pentingnya pemberian imunisasi
Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pentingnya pemberian imunisasi
Semua Ibu di Kelurahan Alak
Sabtu, 2 Juli 2016 di Kantor Lurah Alak
Kelompok 1
Lurah
RT 01-RT 22
Puskesmas Alak

Memberikan informasi dengan cara penyuluhan
Biaya: Rp 10 juta
Minimal 80% pengetahuan ibu meningkat











DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Dinas Kesehatan Kota Kupang. 2014. Profil Kesehatan Kota Kupang 2013. Kupang
Laporan PBL I Tahun 2015
Syamruth, Yendris K. 2016. BAHAN AJAR MANDIRI : METODE SURVEI CEPAT. Kupang : Jurusan Epidemiologi dan Biostatistika FKM UNDANA
Naryanto,Agnesius,dkk.2014.Cakupan Imunisasi Pada Anak Usia 0-9 Tahun Di Desa Tanah Putih Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Tahun 2014.Kupang:FKM UNDANA


1 komentar:

  1. Betway Baccarat | | Welcome Bonus | 2021 - Worrione
    The Betway app 바카라 can be downloaded by any smartphone or tablet, so it's essential to 바카라 place your bets and make money with it 메리트 카지노 in the same way.

    BalasHapus