GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP
PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN ALAK KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG TAHUN 2016
OLEH
:
1.
Agnes E. Lele
2.
Bella Maubara
|
1307012214
1307011019
|
3.
Kenangan Lay
|
1407010126
|
4.
Magdalena Belly
|
1307011015
|
5.
Maria Y. Novani
|
1307011040
|
6.
Mega R.S. Boboy
|
1307011034
|
7.
Ni Luh Made Yuli I.K. Dewi
|
1307012241
|
8.
Pryskilla C. Aome
|
1307012100
|
9.
Renata A.S. Kabosu
|
1307011014
|
10. Susana E. Say
|
1307011028
|
11. Vebri Y. Teti
|
1307012153
|
12. Wenzel P Fernandez
|
1207017162
|
13. Yunita A.N. Baria
|
1307012197
|
EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIKA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan perlindungan-Nya, kami dapat melaksanakan dan menyusun laporan survei cepat mengenai “Gambaran
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Pemberian Imunisasi di Kelurahan Alak Tahun 2016”. Laporan ini
dibuat dalam rangka menyelesaikan
tugas perkuliahan Metode Survei Cepat.
Pada
kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan laporan survei cepat ini, yaitu:
1.
Bapak Yendris
K. Syamruth, S.KM.,M.Kes,
selaku dosen mata kuliah
Metode Survei Cepat
yang telah menjelaskan tentang sistematika penulisan pembuatan laporan Metode
Survei Cepat.
2.
Seluruh
masyarakat RT 01 – RT 21 Kelurahan Alak yang telah terbuka untuk menerima kami dan bersedia
membagikan informasi kepada kami, sehingga
kegiatan survei cepat
ini dapat terlaksana dengan baik.
3.
Teman-teman
kelompok I yang
telah bekerja dan berjuang besama-sama untuk melaksanakan kegiatan survei cepat di RT 01–RT 21
Kelurahan Alak
serta dalam pembuatan
laporan survei cepat ini.
Akhir kata, tak ada gading
yang tak retak. Begitu pula dengan laporan
survei cepat ini jauh dari kesempurnaan,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
laporan ini dan kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca lainnya.
Kupang, Juni 2016
Tim Penulis
ABSTRAK
GAMBARAN
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN ALAK
KECAMATAN ALAK TAHUN 2016.Kelompok 1, Yendris Krisno Syamruth
Imunisasi adalah suatu
cara pemberian vaksin
untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara lain: Dipteri, Pertusi, Tetanus,
Hepatitis B, Campak, Polio, dan TBC. Hal tersebutlah yang menuntut bahwa
cakupan suatu kelurahan UCI sudah mendapat imunnisasi dasar lengkap. Tujuan
survei cepat ini ialah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan
tindakan terhadap pemberian imunisasi di RT 01-RT21. Populasinya adalah ibu
rumah tangga dari jumlah penduduk 782 orang, sedangkan sampelnya adalah
sebagian ibu rumah tangga sebesar 210 orang. Teknik sampling dilakukan dengan
menggunakan sampel klaster dua tahap menurut WHO. Hasil survei cepat ini
menemukan bahwa Pengetahuan
ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu
sebesar 161 orang, sikap
ibu terhadap terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik,
yaitu sebesar 200 orang, dan tindakan
ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu
sebesar 198 orang. Berdasarkan hasil perhitungan Rate of Homogenity variabel pengetahuan, sikap dan tindakan
pemberian imunisasi di RT 01- RT 22 di Kelurahan Alak diperoleh seluruh
variabel memiliki nilai RoH mendekati 0 (nol). Nilai tersebut berarti semakin
variasi atau heterogen di dalam klaster dan semakin sama homogen di antar
klaster.
Kata Kunci: Imunisasi, ibu rumah tangga,
pengetahuan, sikap, tindakan, pemberian imunisasi, RoH.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang ......................................................................................... 1
1.2.
Rumusan
Masalah ................................................................................... 2
1.3.
Tujuan Penelitian.......................................................................................
2
1.4.
Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi Imunisasi ...................................................................................... 4
2.2.
Tujuan Imunisasi ....................................................................................... 5
2.3.
Manfaat Imunisasi .................................................................................... 5
2.4.
Jenis-jenis Imunisasi ................................................................................. 6
2.5.
Jenis Imunisasi Dasar .............................................................................. 6
2.6.
Vaksin Kombinasi ..................................................................................... 9
2.7.
Pedoman Pemberian
Imunisasi..................................................................9
2.8.
Tempat Pemberian Imunisasi...................................................................11
2.9.
Pengetahuan............................................................................................11
2.10. Sikap.........................................................................................................12
2.11. Tindakan....................................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis dan Rancangan
Survey....................................................................15
3.2.
Lokasi
dan Waktu ..................................................................................... 15
3.3.
Populasi dan Sampel ................................................................................ 15
3.4.
Sumber
Data.............................................................................................
16
3.5.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...............................................
16
3.6.
Definisi
Operasional..................................................................................
16
3.7.
Kerangka
Konsep......................................................................................
17
3.8.
Teknik
Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data..................................... 17
BAB IV HASIL DAN BAHASAN
4.1.
Analisis
Situasi Umum RT 01 – RT 21 Kelurahan Alak ........................... 19
4.2.
Analisis Situasi Khusus RT 01 – RT 21
Kelurahan Alak ...........................25
1.
Data
Umum Responden ................................................................... 25
2.
Analisis
Rate of Homogeneity (RoH) ................................................ 28
3.
Bahasan ............................................................................................. 32
BAB V PENUTUP
5.1.
Simpulan ................................................................................................... 33
5.2.
Saran ........................................................................................................ 34
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
|
Judul Tabel
|
Halaman
|
2.1
|
Jadwal Pemberian
Imunisasi Pada Bayi Dengan Menggunakan Vaksin DPT dan HB dalam Bentuk
Terpisah, Menurut Frekwensi dan Selang Waktu dan Umur Pemberian
|
10
|
2.2
|
Jadwal Pemberian
Imunisasi Pada Bayi Dengan menggunakan Vaksin DPT/HB Kombo
|
11
|
3.1
|
Definisi
Operasional
|
16
|
4.1
|
Distribusi Penduduk
Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Alak Tahun 2014
|
20
|
4.2
|
Distribusi Penduduk
Menurut Jenis Pekerjaan/Mata Pencaharian di Kelurahan Alak Tahun 2014
|
21
|
4.3
|
Distribusi Penduduk
Menurut Tingkat Pendidikan Di Kelurahan Alak Tahun 2014
|
23
|
4.4
|
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Sarana
Kesehatan Di Kelurahan Alak Tahun 2014
|
24
|
4.5
|
Output Csurvey
|
25
|
4.6
|
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu di
RT 01- RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
|
26
|
4.7
|
Distribusi Pengetahuan
Tentang pemberian Imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016.
|
29
|
4.8
|
Distribusi Sikap tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016
|
30
|
4.9
|
Distribusi Tindakan tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016
|
31
|
5.1
|
Plan Of Action
|
34
|
DAFTAR DIAGRAM
Nomor
|
Judul Diagram
|
Halaman
|
4.1
|
Distribusi Responden berdasarkan Tingkat
Pendidikan Ibu di RT 01-RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
|
27
|
4.2
|
Distribusi Responden berdasarkan Jenis
Pekerjaan Ibu di RT 01-RT 22 di Kelurahan Alak Tahun 2016
|
28
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DAFTAR GAMBAR
Nomor
|
Judul Gambar
|
Halaman
|
3.1.
|
Kerangka Konsep............................................................
|
17
|
|
|
|
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
|
Judul Lampiran
|
Lampiran 1.
|
Kuesioner Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Pemberian Imunisasi
Dasar Pada Bayi di Kelurahan Alak Tahun 2016
|
Lampiran 2.
|
Kalkulasi Sampel Csurvey
|
Lampiran 3.
|
Foto Kegiatan Survei Cepat
|
Lampiran 4.
|
Mapping Lokasi dan Sebaran Responden Survei
Cepat
|
Lampiran 5.
|
Hasil Olahan data Epi Info
|
Lampiran 6.
|
Surat Ijin Pengambilan Data
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Anak
sering disebut sebagai generasi penerus bangsa. Untuk mempersiapkannya
diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik maupun mental. Imunisasi
merupakan langkah awal agar seorang anak dapat terhindar dari berbagai
penyakit. Terdapat beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu
Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Radang Selaput Otak, Radang Paru-Paru, Pertusis,
dan Polio (Kemenkes RI, 2012).
Indonesia
memiliki cakupan imunisasi pada tahu 2012 sebesar 99,3%. Capaian tersebut telah
memenuhi target 90% yang menjadi komitmenIndonesia pada lingkup regional.
Cakupan pada tahun 2012 juga menunjukan
peningkatan disbanding tahun 2011 sebesar 93,6%. Pada tingkat provinsi, terdapat
21 provinsi yang telah berhasil mencapai target 90%.
Berdasarkan
Provil Kesehatan NTT tahun 2012,
presentase cakupan Desa/Kelurahan UCI menurut Kabupaten/Kota sebesar 63,3%
sedangkan pada tahun 2011 sebesar 64,3%. Target Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
NTT cakupan UCI pada tahun 2012 adalah
sebesar 93%, sedangkan cakupan UCI pada tahun 2012 hanya sebesar 63,3%, sangat dibawah target.
Sesuai
uraian data tersebut, maka dapat terlihat bahwa cakupan imunisasi di Kota
Kupang masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa daerah di Kota
Kupang salah satunya adalah Kecamatan Alak, Kelurahan Alak. Masalah imunisasi
yang masih rendah di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak ini disebabkan oleh
beberapa faktor yakni, pengetahuan ibu tentang imunisasi yang masih rendah,
sikap ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak masih kurang, dan tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi
yang harus diterima anak juga masih rendah.
Jadwal
pemberian imunisasi yang dikeluarkan oleh menteri kesehatan RI, mengharuskan
orangtua memberikan 5 imunisasi dasar lengkap yaitu Hepatitis B, polio, DPT,
BCG, dan Campak (Rini Sukartini, 2011), dimana Imunisasi merupakan bagian yang
penting dalam tahap kehidupan seorang anak karena berfungsi sebagai pencegahan
primer terhadap penyakit infeksi. Dalam imunisasi aktif atau vaksinasi, sistem
imunitas tubuh dirangsang untuk mengenali dan memproduksi antibodi terhadap
suatu bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu sehingga tubuh memiliki
pertahanan yang lebih baik jika sewaktu-waktu terinfeksi. Oleh karena itu,
sangat penting bagi orangtua dan petugas kesehatan untuk memastikan seorang
anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwalnya.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini ialah “Bagaimana pengetahuan,
sikap, dan tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak
Tahun 2016 ?”.
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1 Tujuan
Umum
Adapun
tujuan umum dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan
tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak Tahun
2016.
1.3.2 Tujuan
Khusus
1.3.2.1
Untuk
mengetahui pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan
Alak
1.3.2.2
Untuk
mengetahui sikap ibu terhadap terhadap pemberian imunisasi pada anak di
Kelurahan Alak.
1.3.2.3
Untuk
mengetahui tindakan ibu terhadap
pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak
1.4 Manfaat
Penelitian
1.4.1
Bagi
pemerintah setempat
dalam hal ini ialah, Kelurahan Alak yang mendapatkan
informasi terbaru mengenai kondisi imunisasi pada warganya. sehingga bahan
tambahan untuk mengetahui perkembangan masyarakatnya dari segi kesehatan juga
yakni melalui indicator kelengkapan imunisasi.
1.4.2
Bagi
Puskesmas Alak
Mendapatkan informasi terbaru mengenai kondisi imunisasi
pada warga khususnya Kelurahan Alak. Sehingga menjadi bahan pertimbangan
lanjutan dalam penyusunan program untuk warga serta meningkatkan antusiasme
warga untuk rutin imunisasi secara lengkap.
1.4.3
Bagi
Masyarakat
Mendapat informasi tambahan tentang keharusan dan
kelengkapan imunisasi bayi, serta evaluasi bagi masyarakat yang bayinya belum
mendapat imunisasi secara lengkap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Imunisasi
Imunisasi
adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tidak akan
menderita penyakit tersebut karena sistem memori (daya ingat), ketika vaksin
masuk kedalam tubuh maka akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut
dan sistem memori akan menyimpan sebagai suatu pengalaman.(Mulyani, 2013).
Imunisasi
merupakan pencegahan yang telah berhasil menurunkan mordibitas (angka
kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi pada bayi dan anak
(Anik, 2010). Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau
resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan
atau resistensi pada penyakit itu saja, Sehingga untuk terhindar dari penyakit
lain, diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi
adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit,
sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut maka ia tidak menjadi
sakit. (Hadinegoro, 2011).
Imunisasi merupakan salah
satu program pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti disentri, tetanus,
batuk rejan (pertusis), campak, polio dan tuberculosis (Notoatmodjo, 2003).
Imunisasi
dapat dilakukan pada anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak - anak karena
sistem imun yang belum sempurna, sedangkan pada usia 60 tahun terjadi penuaan
sistem imun nonspesifik seperti perubahan fungsi sel sistem imun, dengan
demikian usia lanjut lebih rentan terhadap infeksi penyakit auto imun dan
keganasan. (Mulyani, 2013).
2.2 Tujuan Imunisasi
Menurut Maryuani, (2010)
tujuan pemberian imunisasi antara lain :
a)
Tujuan/manfaat
imunisasi adalah sebagai mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan
penyakit tertentu di dunia.
b)
Tujuan
dan kegunaan imunisasi adalah untuk melindungi dan mencegah penyakit-penyakit
menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak.
c)
Tujuan
diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morbilitas dan mortilitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit tertentu.
d)
Tujuan
diberikan imunisasi adalah mengurangi angka penderita suatu penyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada
penderitanya.
Dapat
disimpulkan bahwa tujuan diberikan imunisasi yaitu untuk mencegah penyakit dan
kematian bayi dan anak–anak yang disebabkan oleh wabah yang sering muncul.
Program
imunisasi yang dilakukan adalah untuk memberikan kekebalan kepada bayi sehingga
bisa mencegah penyaikt dan kematian serta anak yang disebabkan oleh penyakit
yang sering terjangkit. Secara umum tujuan imunisasi menurut (Mulyani, 2013)
antara lain :
a)
Imunisasi
dapat menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka
kematian) pada bayi dan balita.
b)
Imunisasi
sangat efektif untuk mencegah penyakit menular
c)
Melalui
imunisasi tubuh tidak akan mudah terserang penyakit menular
2.3 Manfaat Imunisasi
Menurut Mulyani, (2013)
manfaat imunisasi adalah :
a)
Bagi
keluarga : dapat menghilangkan kecemasan dan memperkuat psikologi pengobatan
bila anak jatuh sakit, mendukung pembentukan keluarga bila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menghadapi dan menjalani anak anaknya di masa kanak-kanak
dengan tenang.
b)
Bagi
anak : dapat mencegah penderitaan atau kesakitan yang ditimbulkan oleh penyakit
yang kemungkinan akan menyebabkan kecacatan atau kematian.
c)
Bagi
keluarga dapat memperbaiki tingkat kesehatan dan mampu menciptakan bangsa yang
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan nasional.
2.4 Jenis-jenis Imunisasi
Berdasarkan
proses dan mekanisme pertahanan tubuh imunisasi dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu
imunisasi aktif dan imunisasi pasif (Aziz, 2008).
a)
Imunisasi
aktif
Imunisasi
aktif adalah pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu
proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang
akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkan cell memory,
sehingga apabila benar–benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat
merespon.
b)
Imunisasi
pasif
Imunisasi
pasif adalah pemberian zat (imunoglobulin) yaitu suatu zat yang
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk
mngatasi mikroba yang di duga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.
2.5 Jenis imunisasi dasar
1.
BCG
(Bacille Calmette-Guerin), Perlindungan penyakit : TBC / tuberkulosis. Vaksin
BCG tidak dapat mencegah infeksi tuberkulosis, namun dapat mencegah
komplikasinya atau tuberkulosis berat.
a.
Kandungan
: Mycobacterium bovis yang dilemahkan,
b.
Waktu
pemberian : Umur : usia < 2 bulan, apabila BCG diberikan di atas usia 3
bulan, sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Vaksin BCG diberikan
apabila uji tuberkulin negatif.
c.
Kontraindikasi
: Reaksi uji tuberkulin > 5 mm.Menderita inveksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV) atau dengan resiko tinggi infeksi HIV Menderita gizi buruk
Menderita demam tinggi.
d.
Efek
samping Kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah
mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2
hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah, atau bengkak di tempat
suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan
khusus, akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak timbul tidak perlu
diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak
memberikan perlindungan dan imunisasi tidak perlu diulang. Jika demam pakailah
pakaian yang tipis, bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika
demam berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan.
2.
POLIO
a.
Perlindungan
Penyakit : Poliomielitis/Polio (lumpuh layuh).
b.
Waktu
Pemberian : Vaksin polio oral diberikan pada bayi baru lahir sebagai Dosis
awal, kemudian diteruskan dengan imunisasi dasar mulai umur 2-3 bulan yang
diberikan tiga dosis terpisah berturut-turut dengan interval waktu 6-8 minggu.
c.
Kontraindikasi
Demam (>38.5 0C) Muntah atau diare Keganasan, HIV (Human Immunodeficiency
Virus) Efek samping Diperkirakan terdapat 1 kasus poliomyelitis paralitik yang
berkaitan dengan vaksin terjadi setiap 2,5 juta dosis OPV (Oral Polio Vaksin)
yang diberikan.
Resiko
terjadi paling sering pada pemberian pertama dibandingkan dengan dosis-dosis
berikutnya. Setelah vaksinasi sebagian kecil resipien dapat mengalami gejala
pusing, diare ringan, dan nyeri otot.
3.
Campak
a.
Penyakit
campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang sangat
menular pada anak-anak, ditandai dengan panas, batuk, pilek, konjungtivitis, dan
ditemukan spesifik enantem (Koplik’s spot) diikuti dengan erupsi mukopapular
yang menyeluruh.
b.
Penyebab
: campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk dalam family Paramyxovirus.
Virus ini sensitif terhadap panas, dan sangat mudah rusak pada suhu 370c.
c.
Waktu
pemberian : pemberian diberikan pada umur 9 bulan, secara subkutan, walaupun
demikian dapat diberikan secara intramuskular.
d.
Efek
samping
Efek samping
pemberian imunisasi campak berupa demam > 39,5oC
yang terjadi
pada 5-15% kasus dijumpai pada hari ke 5-6 setelah
imunisasi dan
berlangsung selama 2 hari. Ruam dapat dijumpai pada
5% resipien,
timbul pada hari ke 7-10 berlangsung selama 2-4 hari.
e.
Reaksi
yang berat dapat ditemukan gangguan fungsi sistem saraf
pusat seperti
ensefalitis dan ensefalopati timbul pada 30 hari setelah
imunisasi.
4. Hepatitis B
a.
Perlindungan
Penyakit : Hepatitis B
b.
Waktu
dan dosis pemberian : Minimal diberikan sebanyak 3 kali Imunisasi pertama diberikan segera setelah
lahir Interval antara dosis pertama dan kedua minimal 1 bulan.Dosis ketiga
merupakan penentu respons antibodi karena merupakan dosis booster (3-6 bulan).
c.
Efek
samping Kejadian pasca imunisasi pada hepatitis B jarang terjadi, segera
setelah imunisasi dapat timbul demam yang tidak tinggi, pada tempat penyuntikan
timbul kemerahan, pembengkakan, nyeri, rasa mual, dan nyeri sendi. Orang
tua/pengasuh dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau air
buah), jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas suntikan yang nyeri dapat
dikompres air dingin, jika demam berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam
bila diperlukan, boleh mandi atau cukup disekdar dengan air hangat. Jika reaksi
tersebut menjadi berat dan menetap, atau jika orang tua merasa khawatir,
bawalah bayi / anak ke dokter.
5.
DPT
(Diptheri,Pertusis,Tetanus)
a.
Perlindungan
penyakit : diptheri, pertusi dan tetanus.
b.
Waktu
dan dosis pemberian: Pemberian vaksin DPT dilakukan tiga kali mulai bayi umur 2
bulan sampai 11 bulan dengan interval 4 minggu. Imunisasi ini diberikan 3 kali
karena pemberian pertama antibodi dalam tubuh masih sangat rendah, pemberian
kedua mulai meningkat dan pemberian ketiga diperoleh cukupan antibodi.
c.
Efek
samping: pemberian imunisasi DPT memberikan efek samping ringan dan berat, efek
ringan seperti terjadi pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan dan
demam, sedangkan efek berat bayi menangis hebat kerana kesakitan selama kurang
lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok.
2.6 Vaksin Kombinasi
(Kombo)
Vaksin Kombinasi adalah gabungan
beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah
penyakit yang berbeda. Misalnya vaksin kombinasi DPT/ Hb adalah gabungan
antigen-antigen D-P-T dengan antigen Hb untuk mencegah penyakit
difteria, pertusis, tetanus, dan Hb (Depkes RI,2008).
Alasan utama pembuatan vaksin
kombinasi adalah :
a. Kemasan vaksin kombinasi lebih
praktis dibandingkan dengan vaksin monovalen, sehingga mempermudah pemberian
maka dapat lebih meningkatkan cakupan imunisasi
b. Mengurangi frekwensi kunjungan ke
fasilitas kesehatan sehingga mengurangi biaya pengobatan
c. Mengurangi biaya pengadaan vaksin
d. Memudahkan penambahan vaksin baru
ke dalam program imunisasi yang telah ada
e. Untuk mengejar imunisasi yang
terlambat
f. Biaya lebih
murah
2.7
Pedoman
Pemberian Imunisasi
Umur
yang tepat untuk mendapatkan imunisasi adalah sebelum bayi mendapat infeksi
dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, berilah imunisasi sedini
mungkin segera setelah bayi lahir dan usahakan melengkapi imunisasi sebelum
bayi berumur 1 tahun. Khusus untuk campak, dimulai segera setelah anak berumur
9 bulan. Pada umur kurang dari 9 bulan, kemungkinan besar pembentukan zat
kekebalan tubuh anak dihambat karena masih adanya zat kekebalan yang berasal
dari darah ibu (Satgas IDAI, 2008).
Urutan pemberian jenis
imunisasi, berapa kali harus diberikan serta jumlah dosis yang dipakai juga
sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi. Untuk jenis imunisasi yang
harus diberikan lebih dari sekali juga harus diperhatikan rentang waktu antara
satu pemberian dengan pemberian berikutnya.
Untuk lebih jelasnya
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Jadwal Pemberian
Imunisasi Pada Bayi Dengan Menggunakan Vaksin DPT dan HB dalam Bentuk Terpisah,
Menurut Frekwensi dan Selang Waktu dan Umur Pemberian
Sumber
: Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia Tahun 2008.
Dari
tabel diatas, bahwa pemberian imunisasi pada bayi usia 0-11 bulan diberikan
dengan selang waktu pemberian 4 minggu dengan variasi pemberian vaksin yang
disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan tentunya sesuai dengan tingkat usia bayi
yang akan diberikan imunisasi.
Tabel 2.2 Jadwal Pemberian
Imunisasi Pada Bayi Dengan menggunakan Vaksin DPT/HB Kombo
Keterangan
:
* :
Atau tempat pelayanan lain
# :
Atau posyandu
2.8 Tempat Pelayanan
Imunisasi
Untuk
mengoptimalkan pelayanan imunisasi, dan mencapai keberhasilan program imunisasi
telah tersedia tempat yang digunakan sebagai tempat pemberian imunisasi. Imunisasi
dapat dilakuakan di posyandu, puskesmas, rumah sakit, praktek dokter, polindes,
dan tempat lain yang sudah disediakan. dibawah ini tempat pelayanan kesehatan
yang dapat melayani imunisasi (Mulyani, 2013) :
1) Praktek dokter/tim
kesehatan atau rumah sakit swasta
2) Pos pelayanan terpadu
3) Rumahsakit
bersalin, BKIA, atau rumah sakit pemerintah, dan Puskesmas.
2.9
Pengetahuan
Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2007).
Disamping
itu, pengetahuan ibu dapat diperoleh dari pendidikan atau pengamatan serta
informasi yang didapat seseorang. Pengetahuan dapat menambah ilmu dari
seseorang serta merupakan proses dasar dari kehidupan manusia. Melalui
pengetahuan, manusia dapat melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga
tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas yang dilakukan para ibu seperti
halnya dalam pelaksanaan imunisasi bayi, tidak lain adalah hasil yang diperoleh
dari pendidikan dan pengetahuan, sehingga dapat memberikan dorongan dan
motivasi untuk menggunakan sarana pelayanan kesehatan (Slamet, 1999).
Berkenaan
dengan hal tersebut diatas, maka peran seorang ibu dalam hal imunisasi
sangatlah penting. Karenanya, suatu pemahaman tentang program imunisasi sangat
diperlukan. Pemahaman ibu atau pengetahuan ibu terhadap imunisasi sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu (Ali, Muhammad, 2002).
Pendidikan
kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan
berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara
kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan
kesehatan mereka dan orang lain, kemana harus mencari pengobatan bilamana sakit
dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).
Indikator-indikator
yang dapat digunakan untuk mengetahui tingka pengetahuan atau kesadaran
terhadap kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi :
a.
Pengetahuan tentang sakit dan penyakit
b.
Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat
c.
Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
2.4.2
Sikap
1.
Pengertian Sikap
Sikap
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulasi atau objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi
hanya bisa di tafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, sikap
secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu dalam kehidupan sehari-hari. (Notoatmodjo, 2007)
2.
Komponen Pokok Sikap
Dalam
bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen
pokok yaitu : Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek,
kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek, kecenderungan untuk
bertindak. Komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
keyakinan, dan emosional memegang peranan penting.
3.
Tingkatan Sikap
Menurut
Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa seperti halnya dengan pengatahuan, sikap
ini juga memiliki beberapa tingkatan yaitu:
a.
Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
memper-hatikan stimulus yang diberikan (objek).
b.
Merespon (responding) yang berarti memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap.
c.
Menghargai (valuing) yang berarti mengajak orang lain untuk mengerjakan
atau mendiskusikan suatu masalah.
d.
Bertanggung Jawab (responsible) yaitu bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling
tinggi.
Adapun
indikator untuk mengetahui tingkat sikap terhadap kesehatan, antara lain dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a.
Sikap terhadap sakit dan penyakit adalah bagaimana penilaian atau pendapat
seseorang terhadap gejala atau tanda-tanda penyakit, penyebab penyakit, cara
penularan penyakit, cara pencegahan penyakit.
b.
Sikap tentang cara pemeliharaan dan cara hidup sehat adalah penilaian atau
pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan cara-cara (berperilaku)
hidup sehat. Dengan perkataan lain pendapat atau penilaian terhadap makanan,
minuman, olahraga, relaksasi (istirahat) atau istirahat cukup.
c.
Sikap terhadap kesehatan lingkungan adalah pendapat atau penilaian seseorang
terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
2.4.3 Tindakan (Practice)
Suatu
sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbedaan
nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan.
Tingkat-tingkat tindakan antara lai :
1.
Persepsi (Perception).
Mengenal
dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil
merupakan praktik tingkat pertama.
2.
Respon Terpimpin (Guided Respons)
Dapat
melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah
indikator praktik tingkat dua.
3.
Mekanisme (Mecanism)
Apabila
seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu
sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
4.
Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi
adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya,
tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan
tersebut.
Pengukuran
perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan wawancara terhadap
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu
(recall). Pengukuran juga dapat
dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan
responden.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis dan Rancangan Survey
Jenis penelitian ini adalah
penelitian survey dengan teknik Survey Cepat atau Rapid Survey Method yaitu
survey yang dilakukan dengan penerapan rancangan sampel klaster dua tahap,
dengan pemilihan klaster pada tahap pertama secara Probability Proportionate to Size (PPS) dan pemilihan sampel pada tahap kedua, yaitu pemilihan sampel
rumah tangga, yang dilakukan dengan cara random sederhana (Simple Random Sampling) atau dengan menerapkan Sistem Rumah
Terdekat. Teknik survey ini cocok digunakan untuk mengevaluasi program
kesehatan di masyarakat (Syamruth, 2010).
3.2
Lokasi dan Waktu
Penelitian survey cepat ini
dilaksanakan di Kelurahan Alak Kecamatan Alak Kota Kupang yang terdiri dari 22
RT. Waktu pelaksanaan survey dimulai dari tanggal 21 Mei 2016 sampai 11 Juni 2016 yaitu sejak memasukkan surat di
kelurahan Alak, kelompok melakukan survey di lapangan sampai pada penyusunan
laporan.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi
Populasi menurut Sustrisno
Hadi (2004) dalam Sumantri Arif adalah seluruh individu yang akan dikenai
sasaran generalisasi dari sampel yang akan diambil dalam suatu penelitian.
Adapun populasi dari survey ini adalah seluruh ibu yang berada di kelurahan
Alak Kecamatan Alak Tahun 2016.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian atau
jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2007). Sampel yang
digunakan dalam survey ini adalah ibu yang memiliki anak yang berada di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak
Kecamatan Alak Kota Kupang. Teknik sampling yang digunakan adalah Sampel
klaster dua tahap menurut WHO.
3.4
Sumber data
Data yang digunakan adalah
data primer dan data sekuder. Adapun data primer yang digunakan diperoleh dari
hasil wawancara langsung dengan responden pada saat pengambilan data dilapangan
sedangkan data sekunder diperoleh dari Kelurahan Alak.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
yang digunakan untuk data primer adalah
dengan menggunakan metode wawancara, yaitu pengambilan data dengan melalukan
tanya jawab dengan responden untuk mendapatkan informasi mengenai Imunisasi.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
3.6 Defenisi
Operasional
No
|
Variabel
|
Definisi Operasional
|
Kriteria Objektif
|
Alat ukur
|
skala
|
1.
|
Pengetahuan
|
Informasi dan pemahaman yang
diketahui masyarakat tentang Imunisasi.
|
a.
Ya,
jika responden bisa menjawab benar lebih dari 6 pertanyaan.
b.
Tidak,
jika responden menjawab kurang dari 6 pertanyaan.
|
Kuesioner
|
Nominal
|
2.
|
Sikap
|
Pernyataan diri terhadap pengetahuan
mengenai Imunisasi
|
a. Positif, jika nilai jumlah
skor ≥ nilai median (15,5)
b. Negatif, jika nilai
jumlah skor ≤ nilai median (15,5)
|
Kuesioner
|
Nominal
|
3.
|
Tindakan
|
Perbuatan yang dilakukan terhadap
informasi mengenai imunisasi
|
a. Baik, jika nilai > 2
b. Tidak Baik, jika nilai ≤
2
|
Kuesioner
|
Nominal
|
3.7 Kerangka
Konsep
Faktor
Predisposisi:
a.
Pengetahuan
b.
Sikap
c.
Tindakan
|
Faktor
Pemungkin:
a.
Biaya
b.
Ketersediaan
UPK
|
Faktor
Penguat:
Dukungan
Keluarga
|
Pemberian Imunisasi
|
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar
3.1 Kerangka Konsep
3.8 Teknik Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data
Pengolahan data dilakukan dengan
bantuan komputer. Program aplikasi komputer yang digunakan ialah Csurvey Versi 2.0 dan Epi info Versi 7. Kerangka sampel berupa
data jumlah masyarakat digunakan dalam penentuan sampel melalui program Csurvey untuk mendapatkan jumlah klaster
per-RT. Font kuisoner elektronik yang dibuat oleh program itu, kemudian dientri
dan dilanjutkan pada tahap analisis sebatas analisis
univariat, yakni melihat distribusi
frekuensi variabel yang ingin diketahui sesuai tujuan.
Data yang telah dianalisis selanjutnya
akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik atau diagram. Sedangkan untuk
menghitung derajat kesamaan sampel dalam klaster yang dibandingkan dengan
derajat kesamaan antar klaster melalui nilai Rate of Homogeneity (RoH).
Nilai RoH diperoleh melalui rumus:
RoH =
Keterangan:
deff = efek desain
m = rata-rata
jumlah responden untuk tiap klaster
Nilai RoH berkisar antar 0 dan 1. Semakin
mendekati satu berarti masalah atau hasil semakin Homogen di dalam klaster dan semakin bervariasi antar klaster. Sedangkan semakin mendekati angka Nol berarti masalah/hasil tersebut homogen di antar klaster (Syamruth,
2016).
Data-data
tersebut kemudian disajikan dalam bentuk statistik sederhana yaitu menggunakan
tabel distribusi frekuensi dan selanjutnya dijelaskan dalam bentuk narasi. Data
tersebut disajikan dengan menggunakan Aplikasi Power Point.
BAB
IV
HASIL
DAN BAHASAN
4.1 Analisis
Situasi Umum Kelurahan Alak
4.1.1
Keadaan Geografis
a.
Luas
wilayah Kelurahan Alak memiliki luas
9,31 Km2
b.
Batas-batas
wilayah Kelurahan Alak sebagai berikut :
·
Timur :
Kelurahan Namosain dan
Kelurahan Penkase - Oeleta
·
Barat : Desa Nitneo
Kabupaten Kupang
·
Utara : Laut Kupang
·
Selatan : Kelurahan Manulai
II dan Desa
Nitneo Kabupaten Kupang
4.1.2 Keadaan
Demografi
Data
demografi Kelurahan Alak bulan Desember 2014 tercatat Rukun Warga ada 6 (enam).
Rukun Warga (RW) yang terdiri dari :
1.
Rukun
Tetangga (RT) sebanyak 22 (dua puluh dua) .
2.
Jumlah
penduduk sebanyak 5.642 Jiwa yang terdiri dari :
a.
Laki-laki : 2.753 jiwa
b.
Perempuan : 2.889 jiwa.
3.
Jumlah
Kepala Keluarga (keluarga) sebanyak 1.220 Kepala Keluarga.
Jumlah penduduk secara keseluruhan sampai bulan Desember
2014 adalah 642 jiwa dengan jumlah
keluarga sebanyak 1.220 kepala keluarga
yang dibagi menjadi beberapa kategori yaitu berdasarkan kelompok umur,
pekerjaan/mata pencaharian, tingkat pendidikan,dan golongan agama.
Berikut disajikan sebaran penduduk
Kelurahan Alak menurut aspek demografi :
Distribusi
penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kelurahan Alak tahun 2014 yang disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.1.
|
Distribusi
Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Alak Tahun 2014
|
Kelompok Umur
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
%
|
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
|||
0 -
5
|
415
|
401
|
816
|
14,38
|
6 -
10
|
202
|
211
|
413
|
7,28
|
11 -
15
|
206
|
212
|
418
|
7,37
|
16 -
20
|
290
|
247
|
537
|
9,47
|
21 -
25
|
242
|
308
|
550
|
9,69
|
26 -
30
|
242
|
265
|
507
|
8,93
|
31 -
35
|
221
|
271
|
492
|
8,66
|
36 -
40
|
203
|
244
|
447
|
7,88
|
41 -
45
|
191
|
207
|
398
|
7,01
|
46 -
50
|
132
|
136
|
268
|
4,72
|
51 -
55
|
113
|
108
|
221
|
3,89
|
56 -
60
|
149
|
185
|
334
|
5,88
|
60 ke
atas
|
165
|
110
|
275
|
4,84
|
Total
|
2.771
|
2.905
|
5.676
|
100,00
|
Sumber : Laporan PBL I Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat
bahwa jumlah penduduk Kelurahan Alak sebanyak 5.676 jiwa yang terdiri dari
laki-laki 2.771 jiwa dan perempuan sebanyak 2.905 jiwa. Distribusi penduduk terbesar berada pada kelompok umur
0-5 tahun dengan jumlah penduduknya sebanyak 816 dengan persentase 14,38% yang terdiri dari laki-laki 415 jiwa dan
perempuan sebanyak 401 jiwa. Sedangkan
Distribusi penduduk terkecil berada pada
kelompok umur 51-55 tahun dengan jumlah
penduduk sebanyak 221 dengan persentase 3,89% yang terdiri dari laki-laki 113
jiwa dan perempuan 108 jiwa.
Distribusi penduduk menurut Jenis Pekerjaan di Kelurahan
Alak tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2.
|
Distribusi Penduduk
Menurut Jenis Pekerjaan/Mata Pencaharian di Kelurahan Alak Tahun 2014
|
Mata Pencaharian
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
%
|
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
|||
PNS
|
180
|
105
|
285
|
5,02
|
TNI
|
39
|
-
|
39
|
0,69
|
POLRI
|
54
|
7
|
61
|
1,07
|
PNS TNI
/ POLRI
|
30
|
27
|
57
|
1,00
|
Guru
|
60
|
27
|
87
|
1,53
|
Dosen
|
1
|
1
|
2
|
0,04
|
Dokter
|
1
|
-
|
1
|
0,02
|
Bidan /
Mantri
|
10
|
12
|
22
|
0,39
|
Petani
|
115
|
20
|
135
|
2,38
|
Nelayan
|
98
|
-
|
98
|
1,73
|
Sopir
|
145
|
-
|
145
|
2,55
|
Pedagang
|
119
|
86
|
205
|
3,61
|
Pensiunan PNS
|
89
|
78
|
167
|
2,94
|
Purnawirawan TNI / POLRI
|
40
|
11
|
51
|
0,90
|
Lain -
Lain
|
1.790
|
2.531
|
4.321
|
76,13
|
TOTAL
|
2.771
|
2.905
|
5.676
|
100,00
|
Sumber :
Laporan PBL I Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat
bahwa sebagian besar penduduk Kelurahan Alak memiliki pekerjaan lain-lain yaitu
sebanyak 4.321 jiwa dengan persentase sebesar 76,13%, sedangkan yang paling
sedikit adalah dokter yaitu sebanyak 1 jiwa dengan persentase sebanyak 0,02%.
Distribusi penduduk menurut Tingkat Pendidikan di
Kelurahan Alak tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3.
|
Distribusi Penduduk
Menurut Tingkat Pendidikan Di Kelurahan Alak Tahun 2014
|
Tingkat Pendidikan
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
%
|
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
|||
Belum
Sekolah
|
287
|
283
|
570
|
10,04
|
PAUD
/ TK
|
120
|
130
|
250
|
4,40
|
SD
/ MI
|
687
|
728
|
1.415
|
24,93
|
SMP
/ MTS
|
572
|
701
|
1.273
|
22,43
|
SMA
/ MA
|
539
|
593
|
1.132
|
19,94
|
D 3
|
135
|
201
|
336
|
5,92
|
S 1
|
179
|
142
|
321
|
5,66
|
S 2
|
3
|
2
|
5
|
0,09
|
S 3
|
-
|
-
|
-
|
|
Buta Huruf
|
249
|
125
|
374
|
6,59
|
TOTAL
|
2.771
|
2.905
|
5.676
|
100
|
Sumber : Laporan PBL I Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat
bahwa sebagian besar tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Alak adalah SD (Sekolah Dasar) yaitu sebanyak 1.415 jiwa
dengan persentase sebesar 24,93%, sedangkan yang paling sedikit adalah S-2
(Strata 2) yaitu sebanyak 5 jiwa dengan persentase 0,09%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Bulanan
Kelurahan Alak terdapat sarana pelayanan kesehatan yang dapat dilihat pada
Tabel 3.6 yang disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.4
|
Distribusi
Penduduk Menurut Jenis Sarana Kesehatan Di Kelurahan Alak Tahun 2014
|
Jenis Sarana Kesehatan
|
Jumlah
|
%
|
Rumah Sakit
|
0
|
0
|
Balai Pengobatan
|
0
|
0
|
Puskesmas
|
0
|
0
|
Puskesmas Pembantu
|
1
|
25
|
Cabang Puskesmas
Pembantu
|
1
|
25
|
Praktek Dokter
|
2
|
50
|
Praktek Bidan
|
0
|
0
|
Rumah Bersalin
|
0
|
0
|
Apotik
|
0
|
0
|
Laboratorium /
Klinik
|
0
|
0
|
TOTAL
|
4
|
100
|
Sumber : Laporan
PBL I Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat
bahwa jenis sarana kesehatan yang paling banyak adalah praktek dokter sebanyak 2 dengan persentase sebesar 50 %.
4.2 Analisis
Situasis Khusus RT 01- RT 21 Kelurahan Alak
4.2.1 Data Umum Responden
Total responden yang diperoleh ialah
sebanyak 210 responden. Jumlah ini sesuai dengan jumlah minimal untuk survei
cepat yakni sebanyak 210 responden. Data umum tentang responden meliputi
pekerjaan ibu, tingkat pendidikan terakhir ibu,
Tabel 4.5 Output Csurvey
No.
|
Kelurahan Alak
|
Besar Populasi
|
No. Klaster
|
1.
|
RT 1
|
33
|
2
|
2.
|
RT 2
|
39
|
2
|
3.
|
RT 3
|
55
|
1
|
4.
|
RT 4
|
42
|
1
|
5.
|
RT 6
|
46
|
2
|
6.
|
RT 7
|
60
|
2
|
7.
|
RT 8
|
22
|
2
|
8.
|
RT 11
|
27
|
1
|
9.
|
RT 13
|
75
|
1
|
10.
|
RT 14
|
24
|
4
|
11.
|
RT 16
|
36
|
1
|
12.
|
RT 17
|
35
|
2
|
13.
|
RT 18
|
54
|
4
|
14.
|
RT 19
|
54
|
1
|
15.
|
RT 20
|
102
|
3
|
16.
|
RT 21
|
78
|
1
|
Total
|
782
|
30
|
Sumber: Data Primer
a.
Distribusi
responden berdasarkan umur di RT 01- RT 22 Kelurahan Alak, dapat dilihat dalam
grafik berikut ini:
Tabel
4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu di RT 01- RT 22 di Kelurahan Alak
Tahun 2016
Usia
|
Frekuensi
|
0-5
|
0
|
6-10
|
0
|
11-15
|
0
|
16-20
|
8
|
21-25
|
43
|
26-30
|
69
|
31-35
|
26
|
36-40
|
28
|
41-45
|
20
|
46-50
|
11
|
51-55
|
3
|
56-60
|
1
|
60 tahun ke atas
|
1
|
Total
|
210
|
Sumber: Survey Cepat
Berdasarkan
tabel 4.6, menunjukkan usia ibu paling banyak berkisar 26-30 tahun yaitu 69
orang. Sedangkan usia ibu yang paling sedikit berkisar 0-5 tahun, 6-10 tahun,
dan 11-15 tahun dengan jumlah 0 (nol).
b.
Distribusi
responden berdasarkan tingkat pendidikan ibu di RT 01-RT 22 di Kelurahan Alak,
dapat dilihat dalam diagram berikut ini:
Diagram
4.1 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di RT 01-RT 22 di
Kelurahan Alak Tahun 2016
Sumber: Survey Cepat 2016
Berdasarkan
diagram 4.1, menunjukan bahwa sebagian besar ibu memiliki tingkat pendidikan
SMA dengan jumlah 114 orang, sedangkan jumlah terendah adalah ibu yang memiliki
tingkat pendidikan D3 dengan jumlah 2 orang.
c.
Distribusi
responden berdasarkan tingkat pekerjaan ibu di RT 01- RT 22 di Kelurahan Alak
sebagai berikut:
Diagram
4.2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu di RT 01-RT 22 di
Kelurahan Alak Tahun 2016
Sumber: Survei Cepat 2016
Berdasarkan
diagram 4.2, menunjukkan sebagian besar ibu yang menjadi responden bekerja
sebagai RT dengan jumlah 161 orang. Sedangkan yang paling sedikit adalah bidan
dan lain-lain, yang masing-masing berjumlah 1 orang.
4.2.2 Analisis
Rate of Homogeneity (RoH)
RoH
diperoleh sesuai rumus yang ada. Namun, sebelumnya untuk m diperoleh dengan cara jumlah responden dibagi jumlah klaster.
Perhitungannya
sebagai berikut:
Sehingga
diperoleh rata-ratanya per klaster sebanyak 7 responden.
a.
Distribusi pengetahuan tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak dapat dilihat dalam
tabel 4.7 sebagai berikut.
Tabel 4.7. Distribusi Pengetahuan Tentang pemberian
Imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016.
Pengetahuan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
Baik
|
141
|
67,143
|
Tidak Baik
|
69
|
32,857
|
Jumlah
|
210
|
100
|
|
Design Effect
|
1,275
|
Sumber: survey
cepat Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.7,
diperoleh nilai deff = 1,275 sehingga
RoHnya:
= 0,0458
Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk pengetahuan tentang pemberian imunisasi sebesar
0.0458, yang berarti
mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengetahuan
tentang pemberian
imunisasi semakin homogen di antar
klaster atau tiap RT. Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya
mengetahui tentang
pemberian imunisasi.
b.
Distribusi Sikap tentang pemberian
imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak dapat dilihat dalam
tabel 4.8 sebagai berikut.
Tabel 4.8 Distribusi Sikap tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016
Sikap
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
Positif
|
200
|
95,238
|
Negatif
|
10
|
4,762
|
Jumlah
|
210
|
100
|
|
Design effect
|
0,209
|
Sumber: survey
cepat Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.8,
diperoleh nilai deff = 0,209 sehingga RoHnya:
= - 0.1318
Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk Sikap tentang pemberian imunisasi sebesar -0.1318, yang berarti mendekati
angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin
heterogen di dalam klaster dan
semakin homogen di antar klaster atau
tiap RT. Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mempunyai sikap yang baik
terhadap pemberian imunisasi.
c.
Distribusi Tindakan tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak dapat dilihat pada
tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9 Distribusi Tindakan
tentang pemberian imunisasi di RT 01 – RT 22 Kelurahan Alak Tahun 2016
Tindakan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
Baik
|
198
|
94,286
|
Tidak
|
12
|
5,714
|
Jumlah
|
210
|
100
|
|
Design
effect
|
0,557
|
Sumber: survey
cepat Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.9,
diperoleh nilai deff = 0,557 sehingga RoHnya:
= - 0,0738
Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk tindakan pemberian imunisasi sebesar - 0,0738 yang berarti
mendekati angka 0.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT.
Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mempunyai tindakan yang
baik terhadap pemberian imunisasi.
4.2.3 Bahasan
Berdasarkan
tabe-tabel frekuensi yang diperoleh dari responden dan dianalisis dengan Rate of Homogenity (RoH), maka dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk pengetahuan pemberian imunisasi
sebesar 0.0458, yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa sebaran pengetahuan tentang pemberian imunisasi semakin homogen di antar klaster atau tiap RT.
Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mengetahui
tentang pemberian imunisasi. Yakni sebanyak 141 orang. Jumlah ini sesuai dengan
sebaran tingkat pendidikan ibu yang sebagian besar berpendidikan SMA yaitu 114
orang. Dimana seseorang yang berpendidikan tinggi berarti mempunyai pengetahuan
yang baik.
2.
Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk sikap pemberian imunisasi ialah
sebesar -0.1318, yang berarti mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT. Hal tersebut menunjukkan
hampir semua klaster di tingkat RT penduduknya mempunyai sikap yang baik
terhadap pemberian imunisasi. Yakni sebanyak 198 orang.
3.
Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh nilai RoH untuk tindakan pemberian imunisasi ialah
sebesar - 0,0738 yang berarti mendekati angka 0.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian imunisasi semakin heterogen di dalam klaster dan semakin homogen di antar klaster atau tiap RT.
Hal tersebut menunjukkan semua klaster di tingkat RT penduduknya mempunyai tindakan yang
baik terhadap pemberian imunisasi. Yakni sebanyak 198 orang. Ini dikarenakan
pekerjaan ibu sebagian besar bekerja sebagai IRT yaitu 161 orang sehingga, ia
lebih banyak mempunyai banyak waktu untuk berpartisipasi dalam mengimunisasi
anaknya.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Simpulan
·
Pengetahuan
ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu
sebesar 161 orang dan nilai RoH-nya sebesar 0.0458, yang berarti mendekati
angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengetahuan tentang pemberian
imunisasi semakin homogen di antar
klaster atau tiap RT.
·
Sikap
ibu terhadap terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik,
yaitu sebesar 200 orang dan nilai RoH-nya sebesar sebesar -0.1318, yang berarti
mendekati angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang
pemberian imunisasi semakin heterogen
di dalam klaster dan semakin homogen
di antar klaster atau tiap RT.
·
Tindakan
ibu terhadap pemberian imunisasi pada anak di Kelurahan Alak baik, yaitu
sebesar 198 orang dan nilainya RoH-nya sebesar - 0,0738 yang berarti mendekati
angka 0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sikap tentang pemberian
imunisasi semakin heterogen di dalam
klaster dan semakin homogen di antar
klaster atau tiap RT.
5.2 Saran
Berdasarkan nilai RoH yang
di dapat, Rata-rata ibu-ibu di kelurahan Alak mempunyai pengetahuan, sikap, dan
tindakan pemberian imunisasi yang baik maka perlu lagi memberikan pemahaman
yang sekiranya kedepannya semua ibu-ibu di kelurahan alak menjadi orang-orang
yang memberi contoh kepada ibu-ibu di keurahan lain. maka saran yang kami buat
dalam bentuk rekomendasi pembuatan kegiatan dalam POA (Plan Of Action).
Tabel
5.1 Plan Of Action
Kegiatan
|
Tujuan
|
Sasaran
|
Waktu dan Tempat
|
Penanggung jawab
|
Prosedur
|
Sumber daya
|
Indikator
|
Penyuluhan tentang pentingnya pemberian
imunisasi
|
Meningkatkan pengetahuan
ibu mengenai pentingnya pemberian imunisasi
|
Semua Ibu di
Kelurahan Alak
|
Sabtu, 2 Juli 2016 di Kantor Lurah Alak
|
Kelompok 1
Lurah
RT 01-RT 22
Puskesmas Alak
|
Memberikan informasi dengan cara penyuluhan
|
Biaya: Rp 10 juta
|
Minimal 80% pengetahuan ibu meningkat
|
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta
: Departemen Kesehatan RI
Dinas Kesehatan Kota
Kupang. 2014. Profil Kesehatan Kota
Kupang 2013. Kupang
Laporan PBL I
Tahun 2015
Syamruth, Yendris K. 2016. BAHAN AJAR MANDIRI :
METODE SURVEI CEPAT. Kupang : Jurusan Epidemiologi dan Biostatistika FKM UNDANA
Naryanto,Agnesius,dkk.2014.Cakupan Imunisasi Pada Anak Usia 0-9 Tahun
Di Desa Tanah Putih Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Tahun 2014.Kupang:FKM
UNDANA
Betway Baccarat | | Welcome Bonus | 2021 - Worrione
BalasHapusThe Betway app 바카라 can be downloaded by any smartphone or tablet, so it's essential to 바카라 place your bets and make money with it 메리트 카지노 in the same way.